Wednesday, March 27, 2019

Ada Aliran Dana Mencurigakan Rp 1,78 T dari Produsen Taro - detikFinance




Jakarta

- Konflik di tubuh manajemen PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) atau TPS Food masih berlanjut. Selain diduga melakukan penggelembungan (overstatement) yang nilainya mencapai Rp 4 triliun, manajemen lama juga diduga mengalirkan dana ke pihak terafiliasi senilai Rp 1,78 triliun.

Dalam laporan Hasil Investigasi Berbasis Fakta PT Ernst & Young Indonesia (EY) kepada manajemen baru AISA tertanggal 12 Maret 2019 yang dikutip CNBC Indonesia, Rabu (27/3/2019), dugaan penggelembungan ditengarai terjadi pada akun piutang usaha, persediaan, dan aset tetap Grup AISA.

Dalam laporan setebal 109 halaman tersebut, terdapat dugaan aliran dana sebesar Rp 1,78 triliun dengan berbagai skema dari Grup TPS Food kepada pihak-pihak yang diduga terafiliasi dengan manajemen lama.





Bentuknya antara lain dengan menggunakan pencairan pinjaman Grup TPS Food dari beberapa bank, pencairan deposito berjangka, transfer dana di rekening bank, dan pembiayaan beban pihak terafiliasi oleh TPS Food.

Nah, terkait hubungan dan transaksi dengan pihak terafiliasi, tidak ditemukan adanya pengungkapan (disclosure) secara memadai kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) yang relevan.

Menurut EY, hal ini berpotensi melanggar Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi aturan Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No. KEP-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Manajemen baru produsen makanan ringan Taro yang dimaksud adalah para manajemen yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 22 Oktober 2018 yang berisi Hengky Koestanto sebagai direktur utama dan Charlie Dungga sebagai direktur.

Adapun manajemen lama adalah pengelola perseroan sebelum RUPSLB tersebut. Manajemen lama perseroan terdiri dari Joko Mogoginta sebagai direktur utama dan tiga orang direksi lain yaitu Budhi Istanto, Hendra Adisubrata, dan Jo Tjong Seng.

Selain penggelembungan Rp 4 triliun tersebut, ada juga temuan dugaan penggelembungan pendapatan senilai Rp 662 miliar dan penggelembungan lain senilai Rp 329 miliar pada pos EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) entitas bisnis makanan dari emiten tersebut.

Artikel asli berita ini bisa dilihat di CNBC Indonesia melalui tautan berikut ini: Mencurigakan! Ada Aliran Dana Rp 1,78 T dari Manajemen AISA (ang/ang)












Read More

No comments:

Post a Comment