IAIN Parepare --- Usai menyelenggarakan Scholarship Seminar oleh program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare pada minggu kemarin (29/04), panitia kembali melanjutkan kegiatan Workshop Academic Writing di gedung yang sama yakni di Auditorium IAIN Parepare (30/04).
Workshop yang masih dalam rangkaian kegiatan International Colloquium on Enviromental Education sukses menarik antusias peserta. Terbukti, ratusan peserta hadir memenuhi gedung Auditorium untuk menyimak para narasumber yang berasal dari berbagai perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri.
[caption id="attachment_7763" align="alignnone" width="300"] Foto mulai dari sisi kiri: Prof. Dr. Ismail Suardi Wekke (STAIN Sorong, Indonesia), Prof. Dr. Chokchai Yuenyong (Khon Khaen University, Thailand), Prof. Dr. Peter John Wanner (Tohoku University, Japan) dan Hj. Nurhamdah , M. Pd (Moderator/ IAIN Parepare)[/caption]
Mujahidah selaku Ketua panitia mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen dan partisipasi dari program studi pendidikan bahasa Inggris untuk menghadirkan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya seluruh civitas akademik khususnya bagi kalangan dosen ataupun mahasiswa. "Bagi kami kegiatan-kegiatan yang berbasis akademik harus menjadi nuansa yang mewarnai dinamika yang terbangun di kampus ini sebagai upaya mewujudkan tridharma perguruan tinggi," jelas Mujahidah, Ketua Panitia sekaligus Penanggungjawab program studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama berskala international pasca berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Menurut Bahtiar, ketua jurusan Tarbiyah dan Adab, sebelumnya kegiatan berskala internasional pernah dilakukan ketika masih berstatus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) yang diselenggarakan pada tahun 2009. "Kami berharap kepada teman-teman program studi lain untuk termotivasi dengan adanya kegiatan yang dilakukan program studi bahasa Inggris. Mudah-mudahan di masa yang akan datang juga akan dilakukan kegiatan yang memberikan kontribusi yang besar pada lembaga kita ini," harap Ketua jurusan Tarbiyah dan Adab, Bahtiar saat menyampaikan sambutan.
Para narasumber yang menggunakan bahasa Inggris menjadi tantangan dan menguji kemampuan penguasaan bahasa Inggris peserta yang terdiri dari dosen, guru, serta mahasiswa dari berbagai jurusan. "Walaupun narasumber kita menggunakan bahasa Inggris, saya kira ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk menguji kemampuan bahasa terutama yang memilih program studi bahasa Inggris," ungkap Muhammad Djunaidi sebelum membuka kegiatan mewakili Rektor IAIN Parepare.
Monday, April 30, 2018
Sunday, April 29, 2018
Scholarship Seminar, Hadirkan Pemateri dari Luar Negeri
IAIN Parepare--- Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar Scholarsip seminar di Auditorium IAIN Parepare (29/04). Ratusan peserta hadir memadati ruangan yang terdiri dari mahasiswa berbagai jurusan, guru serta dosen.
Seminar yang bersifat umum ini dilakukan guna membahas cara-cara mendapatkan beasiswa baik beasiswa dalam negeri maupun luar negeri. Ketua panitia, Mujahidah mengatakan beasiswa itu mudah akan tetapi mahasiswa belum mengetahui caranya. "Hari ini kita kupas tuntas akan hal itu, ada tekhnis atau peluang-peluang mahasiswa mendapatkan peluang beasiswa dan hari ini akan kita lihat apa peluang-peluang itu dan bagaimana caranya," jelas Ketua Panitia, Mujahidah.
[caption id="attachment_7759" align="alignnone" width="300"] Prof. Dr. Peter Jhon Wanner Tohoku University Japan[/caption]
Dua pemateri dari luar negeri pun dihadirkan pada seminar tersebut yakni Dr. Suyatno Ladiqi (University Sultan Zainal Abidin Malaysia) dan Prof. Dr. Peter Jhon Wanner Tohoku University Japan.
Pemateri pertama, Suyatno Ladiqi mengungkap akan pentingnya memiliki kemampuan softskill seperti menulis untuk mendapakan peluang beasiswa. "Softskill nampak ketika wawancara, pastikan kalian memiliki kemampuan itu," ungkapnya.
Di akhir seminar, juga dilakukan pendatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara IAIN Parepare dengan University Sultan Zainal Abidin Malaysia. "Dalam agreement tadi disepakati bersama, bukan hanya sekedar mahasiswa tau ada beasiswa tetapi dari agreement tadi ada pertukaran antara mahasiswa kami dengan mahasiswa University Sultan Zainal Abidin Malaysia," kata Mujahidah yang juga sebagai Penanggungjawab program studi PBI.
Seminar yang bersifat umum ini dilakukan guna membahas cara-cara mendapatkan beasiswa baik beasiswa dalam negeri maupun luar negeri. Ketua panitia, Mujahidah mengatakan beasiswa itu mudah akan tetapi mahasiswa belum mengetahui caranya. "Hari ini kita kupas tuntas akan hal itu, ada tekhnis atau peluang-peluang mahasiswa mendapatkan peluang beasiswa dan hari ini akan kita lihat apa peluang-peluang itu dan bagaimana caranya," jelas Ketua Panitia, Mujahidah.
[caption id="attachment_7759" align="alignnone" width="300"] Prof. Dr. Peter Jhon Wanner Tohoku University Japan[/caption]
Dua pemateri dari luar negeri pun dihadirkan pada seminar tersebut yakni Dr. Suyatno Ladiqi (University Sultan Zainal Abidin Malaysia) dan Prof. Dr. Peter Jhon Wanner Tohoku University Japan.
Pemateri pertama, Suyatno Ladiqi mengungkap akan pentingnya memiliki kemampuan softskill seperti menulis untuk mendapakan peluang beasiswa. "Softskill nampak ketika wawancara, pastikan kalian memiliki kemampuan itu," ungkapnya.
Di akhir seminar, juga dilakukan pendatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara IAIN Parepare dengan University Sultan Zainal Abidin Malaysia. "Dalam agreement tadi disepakati bersama, bukan hanya sekedar mahasiswa tau ada beasiswa tetapi dari agreement tadi ada pertukaran antara mahasiswa kami dengan mahasiswa University Sultan Zainal Abidin Malaysia," kata Mujahidah yang juga sebagai Penanggungjawab program studi PBI.
Seminar Proposal Penelitian IAIN Parepare Hadirkan Dua Reviewer Nasional
Sebanyak 42 peserta yang terdiri dari dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Sulawesi Selatan mengikuti seminar proposal penelitian yang digelar Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M), Sabtu-Minggu, 28-29 April 2018.
Seminar ini menghadirkan dua reviewer (tim penilai) nasional yakni Wahyuddin Halim, PhD dan Dr Khalifah Mustami MPd. Dua rewiewer ini merupakan dosen UIN Alauddin Makassar yang ditetapkan menjadi reviewer nasional oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (Diktis).
Kordinator Penelitian P3M IAIN Parepare, Rustan Efendy mengatakan, selain reviewer nasional, P3M juga menghadirkan reviewer internal, Dr Ahmad Sultra Rustan (Rektor IAIN Parepare), Dr Zainal Said (Kepala P3M IAIN Parepare), Dr Sitti Jamilah Amin (Sekretaris P3M) dan Dr Muhammad Saleh (Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi IAIN Parepare).
[caption id="attachment_7747" align="alignnone" width="382"] Foto hari pertama: Kanan, Dr Ahmad Sultra Rustan (Rektor IAIN Parepare) dan sisi kiri, Dr Zainal Said (Kepala P3M IAIN Parepare)[/caption]
[caption id="attachment_7748" align="alignnone" width="300"] Foto hari kedua: Kiri, Dr Sitti Jamilah Amin (Sekretaris P3M), Tengah, Dr Muhammad Saleh (Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi IAIN Parepare) dan Kanan, Dr Zainal Said (Kepala P3M IAIN Parepare).[/caption]
Menurut Rustan, calon peneliti saat ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. "Tahun 2017 hanya 30 orang kini di tahun 2018 naik menjadi 42 orang," tandas Rustan.
Tema seminar kali ini, lanjut Rustan yakni Memperkuat Epistimologi, Keilmuan, Keindonesiaan dengan Spirit Nilai Kemanusiaan Universal. Rustan Efendy mengatakan, klaster penelitian terdiri dari pembinaan kapasitas, pengembangan program studi, dan penelitian dasar interdisipliner.
Kegiatan ini tambah Rustan digelar di dua tempat yakni ruang aula Program Pasca Sarjana (PPS) lantai 1 dan ruang seminar PPS A1. Rustan mengatakan, tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proposal penelitian. "Setelah melakukan seminar proposal, tahapan selanjutnya adalah evaluasi, kemudian peneliti akan melakukan penelitian berdasarkan rekomendasi reviewer," tutup Rustan. (Alf)
[caption id="attachment_7749" align="alignnone" width="300"] Foto salah satu peserta saat mempresentasikan proposal penelitiannya[/caption]
Seminar ini menghadirkan dua reviewer (tim penilai) nasional yakni Wahyuddin Halim, PhD dan Dr Khalifah Mustami MPd. Dua rewiewer ini merupakan dosen UIN Alauddin Makassar yang ditetapkan menjadi reviewer nasional oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (Diktis).
Kordinator Penelitian P3M IAIN Parepare, Rustan Efendy mengatakan, selain reviewer nasional, P3M juga menghadirkan reviewer internal, Dr Ahmad Sultra Rustan (Rektor IAIN Parepare), Dr Zainal Said (Kepala P3M IAIN Parepare), Dr Sitti Jamilah Amin (Sekretaris P3M) dan Dr Muhammad Saleh (Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi IAIN Parepare).
[caption id="attachment_7747" align="alignnone" width="382"] Foto hari pertama: Kanan, Dr Ahmad Sultra Rustan (Rektor IAIN Parepare) dan sisi kiri, Dr Zainal Said (Kepala P3M IAIN Parepare)[/caption]
[caption id="attachment_7748" align="alignnone" width="300"] Foto hari kedua: Kiri, Dr Sitti Jamilah Amin (Sekretaris P3M), Tengah, Dr Muhammad Saleh (Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi IAIN Parepare) dan Kanan, Dr Zainal Said (Kepala P3M IAIN Parepare).[/caption]
Menurut Rustan, calon peneliti saat ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. "Tahun 2017 hanya 30 orang kini di tahun 2018 naik menjadi 42 orang," tandas Rustan.
Tema seminar kali ini, lanjut Rustan yakni Memperkuat Epistimologi, Keilmuan, Keindonesiaan dengan Spirit Nilai Kemanusiaan Universal. Rustan Efendy mengatakan, klaster penelitian terdiri dari pembinaan kapasitas, pengembangan program studi, dan penelitian dasar interdisipliner.
Kegiatan ini tambah Rustan digelar di dua tempat yakni ruang aula Program Pasca Sarjana (PPS) lantai 1 dan ruang seminar PPS A1. Rustan mengatakan, tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proposal penelitian. "Setelah melakukan seminar proposal, tahapan selanjutnya adalah evaluasi, kemudian peneliti akan melakukan penelitian berdasarkan rekomendasi reviewer," tutup Rustan. (Alf)
[caption id="attachment_7749" align="alignnone" width="300"] Foto salah satu peserta saat mempresentasikan proposal penelitiannya[/caption]
Literasi Digital, Saring sebelum Sharing
Sejumlah dosen, pengurus radio Akademia beserta mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare turut hadir berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi literasi digital dengan tema saring sebelum sharing di salah satu hotel, kota Parepare (28/04).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan dan Teorirsme) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) pada 32 provinsi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi ancaman terorisme yang dapat mengganggu keamanan dan perdamaian bangsa khususnya di Sulawesi Selatan. "Kami percaya bersama kita, terutama bersama anak muda yang cinta damai dan ceria akan dapat mereduksi pengaruh radikal terorisme yang dapat menggiring kita kembali pada situasi yang penuh konflik," ungkap Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung di sambutan pembukaan kegiatan.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari, peserta diberikan wawasan seputar kewaspadaan radikalisme serta diberikan pelatihan pembuatan konten positif sebagai bagian dari kontrapropaganda terorisme. Irmawanti salah satu mahasiswa jurusan Dakwah dan Komunikasi mengungkapkan kesenangannya dalam mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan peserta bisa berkarya meski dengan waktu yang singkat.
Kota Parepare merupakan kota pertama yang diselenggarakan di luar ibukota provinsi. Arifin Hamid selaku FKPT Sulawesi Selatan berharap agar ada sinergi antara pemerintah dengan masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan pencegahan terorisme bisa semakin diperkuat.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan dan Teorirsme) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) pada 32 provinsi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi ancaman terorisme yang dapat mengganggu keamanan dan perdamaian bangsa khususnya di Sulawesi Selatan. "Kami percaya bersama kita, terutama bersama anak muda yang cinta damai dan ceria akan dapat mereduksi pengaruh radikal terorisme yang dapat menggiring kita kembali pada situasi yang penuh konflik," ungkap Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung di sambutan pembukaan kegiatan.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari, peserta diberikan wawasan seputar kewaspadaan radikalisme serta diberikan pelatihan pembuatan konten positif sebagai bagian dari kontrapropaganda terorisme. Irmawanti salah satu mahasiswa jurusan Dakwah dan Komunikasi mengungkapkan kesenangannya dalam mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan peserta bisa berkarya meski dengan waktu yang singkat.
Kota Parepare merupakan kota pertama yang diselenggarakan di luar ibukota provinsi. Arifin Hamid selaku FKPT Sulawesi Selatan berharap agar ada sinergi antara pemerintah dengan masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan pencegahan terorisme bisa semakin diperkuat.
Thursday, April 26, 2018
Delegasi IAIN Parepare Raih Juara pada IPPBMM
Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM) VII Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) Se-Jawa dan Madura yang digelar di Purwokerto.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin di Hall IAIN Purwokerto (24/04). Diikuti oleh para mahasiswa yang berasal dari berbagai PTKIN termasuk IAIN Parepare.
Perkembangan terbaru, salah satu tim atlet tennis meja delagasi IAIN Parepare berhasil meraih juara III pada ganda puteri (26/04). Tidak hanya itu, delegasi IAIN Parepare juga berhasil mendapatkan emas pada catur klasik putera. Rencananya besok, hari Jum'at 27 April 2018 delegasi IAIN Parepare tersebut akan menerima tropi sebagai bentuk penghargaan atas prestasi yang diraih.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin di Hall IAIN Purwokerto (24/04). Diikuti oleh para mahasiswa yang berasal dari berbagai PTKIN termasuk IAIN Parepare.
Perkembangan terbaru, salah satu tim atlet tennis meja delagasi IAIN Parepare berhasil meraih juara III pada ganda puteri (26/04). Tidak hanya itu, delegasi IAIN Parepare juga berhasil mendapatkan emas pada catur klasik putera. Rencananya besok, hari Jum'at 27 April 2018 delegasi IAIN Parepare tersebut akan menerima tropi sebagai bentuk penghargaan atas prestasi yang diraih.
LPM Red Line: Training of Journalist
IAIN Parepare --- Lembaga Pers Mahasiwa (LPM) Red Line Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan Training of Journalist (TOJ) di Aula IAIN Parepare. Kegiatan yang dimulai sejak 23 April akan berlangsung hingga 29 April 2018 mendatang.
Sebanyak 35 peserta yang merupakan anggota magang LPM Red Line mengikuti kegiatan TOJ tersebut. Berbagai pemateri professional di bidangnya dihadirkan guna berbagi ilmu dan pengalaman kepada peserta Training of Journalist. “Kalau pematerinya itu ada sebagian dari senior-senior di kampus dan wartawan yang bisa dibilang sudah professional termasuk pembina harian kami sendiri yaitu pak Alfiansyah Anwar,” jelas Ketua panitia, Jumedi Subu.
Sementara Muhammad Saleh selaku pemimpin redaksi LPM Red Line berharap agar peserta dapat mendalami apa yang dipelajari dikarenakan output dari kegiatan TOJ tersebut nantinya akan menjadi pengeloh LPM Red Line.
Sebanyak 35 peserta yang merupakan anggota magang LPM Red Line mengikuti kegiatan TOJ tersebut. Berbagai pemateri professional di bidangnya dihadirkan guna berbagi ilmu dan pengalaman kepada peserta Training of Journalist. “Kalau pematerinya itu ada sebagian dari senior-senior di kampus dan wartawan yang bisa dibilang sudah professional termasuk pembina harian kami sendiri yaitu pak Alfiansyah Anwar,” jelas Ketua panitia, Jumedi Subu.
Sementara Muhammad Saleh selaku pemimpin redaksi LPM Red Line berharap agar peserta dapat mendalami apa yang dipelajari dikarenakan output dari kegiatan TOJ tersebut nantinya akan menjadi pengeloh LPM Red Line.
Silaturahim Rektor IAIN Bersama Keluarga Besar IAIN Parepare
IAIN Parepare --- Segenap civitas akademik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare berkumpul memadati gedung Auditorium IAIN Parepare, Rabu malam (25/04). Hal ini dikarenakan adanya acara silaturahim antara Rektor IAIN Parepare bersama keluarga besar IAIN Parepare.
Silaturahim tersebut dilaksanakan pasca berubahnya STAIN Parepare menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Selain itu, Dr. Ahmad Sultra Rustan juga baru dilantik menjadi Rektor IAIN Parepare oleh Menteri Agama Republik Indonesia di Jakarta (2o/04).
Dua kabar membahagiakan tersebut, menjadi sebuah fase baru dalam perjalanan IAIN Parepare ke depan. Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan melihat ke depan tantangan IAIN Parepare semakin meningkat. "Mari kita melaksanakan tugas dan amanah dari kedua orangtua untuk mengukir prestasi," ajak Ahmad Sultra Rustan kepada mahasiswa yang turut hadir.
Dalam kegiatan silaturahim tersebut, Ahmad Sultra Rustan juga mensosialisasikan makna logo baru IAIN Parepare, Mars IAIN, Hymne serta hal-hal yang berkaitan dengan perubahan bentuk menjadi IAIN Parepare.
[caption id="attachment_7704" align="alignnone" width="300"] Foto: Persembahan tarian oleh Aliansi Mahasiswa Seni (ANIMASI) IAIN Parepare[/caption]
Silaturahim tersebut dilaksanakan pasca berubahnya STAIN Parepare menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Selain itu, Dr. Ahmad Sultra Rustan juga baru dilantik menjadi Rektor IAIN Parepare oleh Menteri Agama Republik Indonesia di Jakarta (2o/04).
Dua kabar membahagiakan tersebut, menjadi sebuah fase baru dalam perjalanan IAIN Parepare ke depan. Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan melihat ke depan tantangan IAIN Parepare semakin meningkat. "Mari kita melaksanakan tugas dan amanah dari kedua orangtua untuk mengukir prestasi," ajak Ahmad Sultra Rustan kepada mahasiswa yang turut hadir.
Dalam kegiatan silaturahim tersebut, Ahmad Sultra Rustan juga mensosialisasikan makna logo baru IAIN Parepare, Mars IAIN, Hymne serta hal-hal yang berkaitan dengan perubahan bentuk menjadi IAIN Parepare.
[caption id="attachment_7704" align="alignnone" width="300"] Foto: Persembahan tarian oleh Aliansi Mahasiswa Seni (ANIMASI) IAIN Parepare[/caption]
Ketua SEMA IAIN Parepare, Ajak Donor Darah
IAIN Parepare --- Kegiatan donor darah kembali digelar oleh Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) unit 01 IAIN Parepare bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) Parepare (25/04). Kegiatan yang dimulai pukul 08-00 WITA hingga pada pukul 11.00 WITA di Auditorium IAIN Parepare.
Kegiatan donor darah merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa tersebut. Menurut Muhammad Syukur selaku Komandan KSR PMI mengungkapkan sebanyak 54 kantong darah yang terkumpul. "Semoga dari jumlah kantong darah yang terkumpul itu bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan," harapnya.
Sementara itu, Maman Suryaman yang turut ikut mendonorkan darahnya mengajak civitas akademik untuk ikut donor darah. "Ayo, civitas akademik IAIN Parepare baik dosen, organisasi kemahasiswaan maupun para mahasiswa, mari kita donor darah. Donor darah itu bermanfaat untuk kita dan mari kita bantu sesama ta' dengan donor darah," ajak Maman Suryaman yang juga Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Parepare.
Rencananya donor darah akan kembali dilaksanakan usai lebaran Idul Fitri.
[caption id="attachment_7696" align="alignnone" width="300"] Foto: Pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan donor darah[/caption]
Kegiatan donor darah merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa tersebut. Menurut Muhammad Syukur selaku Komandan KSR PMI mengungkapkan sebanyak 54 kantong darah yang terkumpul. "Semoga dari jumlah kantong darah yang terkumpul itu bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan," harapnya.
Sementara itu, Maman Suryaman yang turut ikut mendonorkan darahnya mengajak civitas akademik untuk ikut donor darah. "Ayo, civitas akademik IAIN Parepare baik dosen, organisasi kemahasiswaan maupun para mahasiswa, mari kita donor darah. Donor darah itu bermanfaat untuk kita dan mari kita bantu sesama ta' dengan donor darah," ajak Maman Suryaman yang juga Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Parepare.
Rencananya donor darah akan kembali dilaksanakan usai lebaran Idul Fitri.
[caption id="attachment_7696" align="alignnone" width="300"] Foto: Pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan donor darah[/caption]
Monday, April 23, 2018
Lakukan Rapat Koordinasi, Dr. Ahmad Sultra Rustan Harap IAIN Parepare Lebih Maju
IAIN Parepare--- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan rapat koordinasi antara Rektor dengan para pejabat dalam lingkup IAIN Parepare, Senin 23 April 2018.
Rapat tersebut dilakukan dalam rangka koordinasi antara rektor dengan pejabat dan para penanggungjawab koordinator yang ada pada lingkup IAIN Parepare sekaligus sebagai klarifikasi terhadap proses pelantikan Rektor. "Saya ingin beramah tamah dengan mereka sekaligus supaya mereka juga bisa menjadi pencerah bagi teman-teman yang mungkin masih belum paham terhadap proses-proses yang terjadi selama ini," ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan.
Kini, segala aset yang dimiliki oleh STAIN Parepare turut beralih menjadi aset IAIN Parepare termasuk segala yang berkaitan dengan institusi seperti logo, himne, mars maupun model toga nantinya. Sementara berbagai program yang telah direncanakan ketika masih berstatus STAIN akan tetap dilanjutkan dengan menyesuaikan kebutuhan dan hal-hal yang diperlukan IAIN Parepare. "Kita akan melanjutkan dulu program-program ketika di STAIN. Kita juga akan melihat mana program yang kira-kira dianggap tidak diperlukan lagi akan dihilangkan. Lantas kita akan menambah program-program yang mungkin bermanfaat untuk IAIN Parepare," jelas Ahmad Sultra Rustan yang diwawancarai usai rapat.
Lebih lanjut, Dr. Ahmad Sultra berharap, ke depan IAIN Parepare lebih maju, berkembang dan lebih meng-internasional di kenal di mata dunia terutama dengan distingsi yang dimiliki yaitu 'Akulturasi Islam - budaya berbasis Teknologi Informasi'.
Rapat tersebut dilakukan dalam rangka koordinasi antara rektor dengan pejabat dan para penanggungjawab koordinator yang ada pada lingkup IAIN Parepare sekaligus sebagai klarifikasi terhadap proses pelantikan Rektor. "Saya ingin beramah tamah dengan mereka sekaligus supaya mereka juga bisa menjadi pencerah bagi teman-teman yang mungkin masih belum paham terhadap proses-proses yang terjadi selama ini," ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan.
Kini, segala aset yang dimiliki oleh STAIN Parepare turut beralih menjadi aset IAIN Parepare termasuk segala yang berkaitan dengan institusi seperti logo, himne, mars maupun model toga nantinya. Sementara berbagai program yang telah direncanakan ketika masih berstatus STAIN akan tetap dilanjutkan dengan menyesuaikan kebutuhan dan hal-hal yang diperlukan IAIN Parepare. "Kita akan melanjutkan dulu program-program ketika di STAIN. Kita juga akan melihat mana program yang kira-kira dianggap tidak diperlukan lagi akan dihilangkan. Lantas kita akan menambah program-program yang mungkin bermanfaat untuk IAIN Parepare," jelas Ahmad Sultra Rustan yang diwawancarai usai rapat.
Lebih lanjut, Dr. Ahmad Sultra berharap, ke depan IAIN Parepare lebih maju, berkembang dan lebih meng-internasional di kenal di mata dunia terutama dengan distingsi yang dimiliki yaitu 'Akulturasi Islam - budaya berbasis Teknologi Informasi'.
Peringati Hari Buku Sedunia, Perpustakaan IAIN Parepare Gelar Bedah Buku
IAIN Parepare --- Bedah buku yang digelar oleh perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dijadikan sebagai moment National World Book Day atau peringatan hari buku sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 23 April.
[caption id="attachment_7671" align="alignnone" width="300"] Bedah Buku, dilaksanakan di lantai 5 gedung perpustakaan IAIN Parepare[/caption]
Bedah buku tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun dilaksanakan dan dihadiri oleh segenap mahasiswa IAIN Parepare dari berbagai jurusan.
[caption id="attachment_7674" align="alignnone" width="300"] Foto Sesi Bedah Buku Pertama: Kiri, Muhammad Haramain, M. Sos. I (Moderator), Tengah: Dr. Hj. Hamdanah Said, M. Si (penulis buku) dan Kanan: Dr. H. Saepudin, M. Pd (Pembedah Buku)[/caption]
Terdapat dua buku yang dibedah, pertama buku berjudul Model Pembelajaran Virtual (Solusi Peningkatan Efektifitas Pembelajaran di Madrasah) karya Dr. Hj. Hamdanah Said yang dibedah oleh Dr. H. Saepudin.
Sedangkan buku kedua berjudul Implementasi Maqashid Al- Mukallaf (terhadap Pelaksanaan Hukum Solusi Aplikatif menuju Fatwa Komprehensif) karya Dr. M. Ali Rusdi Bedong yang dibedah oleh Dr. Hannani.
[caption id="attachment_7673" align="alignnone" width="300"] Foto: Ketua Panitia, A. Dian Fitriana, M. I. Kom[/caption]
"Buku tersebut kami pilih dengan berbagai pertimbangan, melewati berbagai tahap dan diskusi antara panitia dengan pengelola perpustakaan," ungkap Ketua Panitia, A. Dian Fitriana.
Lebih lanjut ia berharap agar kegiatan bedah buku tersebut dapat menjadi media atau sarana mempertemukan secra langsung antara pembaca dengan penulisnya serta diharapkan dapat mengembalikan dan mengukuhkan rasa cinta pada buku untuk masyarakat khususnya civitas akademik serta meningkatkan semangat menulis baik pada kalangan mahasiswa maupun kalangan dosen.
Sementara Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku Rektor IAIN Parepare berharap agar kegiatan bedah buku tersebut dapat bermanfaat. "Dengan adanya kegiatan bedah buku ini, kita bisa mendapatkan pengetahuan dari para penulis," ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan sebelum membuka kegiatan.
[caption id="attachment_7676" align="alignnone" width="300"] Foto: Sesi Bedah Buku Kedua. Kiri: Dr. M. Ali Rusdi Bedong, S. Th. I., M.H.I || Tengah: Muhammad Haramain, M. Sos. I (Moderator) || Kanan: Dr. Hannani, M. Ag (Pembedah Buku)[/caption]
[caption id="attachment_7671" align="alignnone" width="300"] Bedah Buku, dilaksanakan di lantai 5 gedung perpustakaan IAIN Parepare[/caption]
Bedah buku tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun dilaksanakan dan dihadiri oleh segenap mahasiswa IAIN Parepare dari berbagai jurusan.
[caption id="attachment_7674" align="alignnone" width="300"] Foto Sesi Bedah Buku Pertama: Kiri, Muhammad Haramain, M. Sos. I (Moderator), Tengah: Dr. Hj. Hamdanah Said, M. Si (penulis buku) dan Kanan: Dr. H. Saepudin, M. Pd (Pembedah Buku)[/caption]
Terdapat dua buku yang dibedah, pertama buku berjudul Model Pembelajaran Virtual (Solusi Peningkatan Efektifitas Pembelajaran di Madrasah) karya Dr. Hj. Hamdanah Said yang dibedah oleh Dr. H. Saepudin.
Sedangkan buku kedua berjudul Implementasi Maqashid Al- Mukallaf (terhadap Pelaksanaan Hukum Solusi Aplikatif menuju Fatwa Komprehensif) karya Dr. M. Ali Rusdi Bedong yang dibedah oleh Dr. Hannani.
[caption id="attachment_7673" align="alignnone" width="300"] Foto: Ketua Panitia, A. Dian Fitriana, M. I. Kom[/caption]
"Buku tersebut kami pilih dengan berbagai pertimbangan, melewati berbagai tahap dan diskusi antara panitia dengan pengelola perpustakaan," ungkap Ketua Panitia, A. Dian Fitriana.
Lebih lanjut ia berharap agar kegiatan bedah buku tersebut dapat menjadi media atau sarana mempertemukan secra langsung antara pembaca dengan penulisnya serta diharapkan dapat mengembalikan dan mengukuhkan rasa cinta pada buku untuk masyarakat khususnya civitas akademik serta meningkatkan semangat menulis baik pada kalangan mahasiswa maupun kalangan dosen.
Sementara Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku Rektor IAIN Parepare berharap agar kegiatan bedah buku tersebut dapat bermanfaat. "Dengan adanya kegiatan bedah buku ini, kita bisa mendapatkan pengetahuan dari para penulis," ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan sebelum membuka kegiatan.
[caption id="attachment_7676" align="alignnone" width="300"] Foto: Sesi Bedah Buku Kedua. Kiri: Dr. M. Ali Rusdi Bedong, S. Th. I., M.H.I || Tengah: Muhammad Haramain, M. Sos. I (Moderator) || Kanan: Dr. Hannani, M. Ag (Pembedah Buku)[/caption]
Civitas Akademik, Sambut Rektor Pertama IAIN Parepare
IAIN Parepare- Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si disambut oleh segenap civitas akademik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare di halaman gedung Rektorat IAIN Parepare, Senin 23 April 2018. Penyambutan ini dilakukan dalam rangka pasca pelantikan sebagai Rektor IAIN Parepare pada hari Jum'at lalu di Jakarta (20/04).
[caption id="attachment_7642" align="alignnone" width="300"] Foto Dokumentasi: Pelantikan Rektor, Jum'at (20/04)[/caption]
Sebelumnya, 8 STAIN dan 1 Sekolah Tinggi Agama Hindu telah berubah bentuk menjadi IAIN, para rektornyapun telah dilantik langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia (RI), H. Lukman Hakim Saifuddin. Pelantikan tersebut dilakukan untuk mengisi kekosongan pemimpin institusi.
"Ketiadaan pimpinan dalam sebuah institut itu menyebabkan institut belum resmi untuk dilaksanakan, karena siapa yang akan menandatangani administrasi-administrasi yang ada. Sehingga itulah penyebabnya, pada hari Jum'at itu diadakan pelantikan pimpinan," jelas Rektor Pertama IAIN Parepare periode 2018-2022, Ahmad Sultra Rustan.
[caption id="attachment_7661" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare)[/caption]
Lebih lanjut, Dr. Ahmad Sultra Rustan menganggap pelantikan tersebut merupakan sebuah amanah dan keberhasilan bersama atas perubahan bentuk STAIN Parepare menjadi IAIN Parepare. "Perubahan bentuk dari STAIN Menjadi IAIN dan pelantikan rektor IAIN Parepare, ini semua adalah keberhasilan kita semua tidak ada keberhasilan satu atau dua orang tetapi semua yang terjadi ini adalah kebersamaan kita. Tidak satupun dari civitas akademik yang tidak ikut membantu melaksanakan kegiatan ini. Semua kita berkontribusi dalam perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare menjadi IAIN Parepare," jelasnya saat memberi sambutan usai disambut dengan tarian Paduppa oleh anggota Aliansi Mahasiswa Seni (ANIMASI) IAIN Parepare.
[caption id="attachment_7663" align="alignnone" width="300"] disambut dengan Tarian Paddupa oleh anggota Aliansi Mahasiswa Seni (ANIMASI) IAIN Parepare[/caption]
Berbagai spanduk dan karangan bungapun menghiasi sepanjang halaman gedung Rektorat sebagai tanda ucapan atas pencapaian yang telah diraih. "Terima kasih kepada kita semua, mari kita saling mendukung, mari kita saling bekerja keras untuk kemajuan lembaga yang kita cintai ini," tutup Ahmad Sultra Rustan dengan pemilik tagline Sabar, Ikhlas, Senyum (SIS) dalam setiap kondisi yang menghampiri
.
[caption id="attachment_7642" align="alignnone" width="300"] Foto Dokumentasi: Pelantikan Rektor, Jum'at (20/04)[/caption]
Sebelumnya, 8 STAIN dan 1 Sekolah Tinggi Agama Hindu telah berubah bentuk menjadi IAIN, para rektornyapun telah dilantik langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia (RI), H. Lukman Hakim Saifuddin. Pelantikan tersebut dilakukan untuk mengisi kekosongan pemimpin institusi.
"Ketiadaan pimpinan dalam sebuah institut itu menyebabkan institut belum resmi untuk dilaksanakan, karena siapa yang akan menandatangani administrasi-administrasi yang ada. Sehingga itulah penyebabnya, pada hari Jum'at itu diadakan pelantikan pimpinan," jelas Rektor Pertama IAIN Parepare periode 2018-2022, Ahmad Sultra Rustan.
[caption id="attachment_7661" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare)[/caption]
Lebih lanjut, Dr. Ahmad Sultra Rustan menganggap pelantikan tersebut merupakan sebuah amanah dan keberhasilan bersama atas perubahan bentuk STAIN Parepare menjadi IAIN Parepare. "Perubahan bentuk dari STAIN Menjadi IAIN dan pelantikan rektor IAIN Parepare, ini semua adalah keberhasilan kita semua tidak ada keberhasilan satu atau dua orang tetapi semua yang terjadi ini adalah kebersamaan kita. Tidak satupun dari civitas akademik yang tidak ikut membantu melaksanakan kegiatan ini. Semua kita berkontribusi dalam perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare menjadi IAIN Parepare," jelasnya saat memberi sambutan usai disambut dengan tarian Paduppa oleh anggota Aliansi Mahasiswa Seni (ANIMASI) IAIN Parepare.
[caption id="attachment_7663" align="alignnone" width="300"] disambut dengan Tarian Paddupa oleh anggota Aliansi Mahasiswa Seni (ANIMASI) IAIN Parepare[/caption]
Berbagai spanduk dan karangan bungapun menghiasi sepanjang halaman gedung Rektorat sebagai tanda ucapan atas pencapaian yang telah diraih. "Terima kasih kepada kita semua, mari kita saling mendukung, mari kita saling bekerja keras untuk kemajuan lembaga yang kita cintai ini," tutup Ahmad Sultra Rustan dengan pemilik tagline Sabar, Ikhlas, Senyum (SIS) dalam setiap kondisi yang menghampiri
.
Friday, April 20, 2018
Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si dilantik Menjadi Rektor IAIN Parepare
Selamat kepada bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si dilantik menjadi Rektor IAIN Parepare oleh Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Republik Indonesia di Jakarta (20/04).
Thursday, April 19, 2018
Pengumuman Pendaftaran Proposal Penelitian Dosen Tahap II Tahun 2018
DOWNLOAD PENGUMUMAN LENGKAP :
[ct_button id="button_77" size="big" solid="0" link="http://www.stainparepare.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/PENDAFTARAN-PROPOSAL-PENELITIAN-TAHAP-II.pdf" icon="" arrow="1" color="#" css_animation="" animation_delay=""]PENGUMUMAN PENDAFTARAN PROPOSAL PENELITIAN DOSEN TAHAP II [/ct_button]
[ct_button id="button_77" size="big" solid="0" link="http://www.stainparepare.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/PENDAFTARAN-PROPOSAL-PENELITIAN-TAHAP-II.pdf" icon="" arrow="1" color="#" css_animation="" animation_delay=""]PENGUMUMAN PENDAFTARAN PROPOSAL PENELITIAN DOSEN TAHAP II [/ct_button]
Hadir di Auditorium IAIN Parepare, YLP2EM Gelar Dialog Kebangsaan
Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (YLP2EM) menggelar dialog wawasan kebangsaan dengan tema membangun peningkatan peran dan partisipasi generasi muda dalam mensukseskan Pemilukada 2018 menjadi pemilu damai, siap menang dan siap kalah, Kamis 19 April 2018. Dialog ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa se-kota Parepare yang dilaksanakan di gedung Auditorium STAIN Parepare yang kini telah berubah bentuk menjadi IAIN Parepare.
[caption id="attachment_7621" align="alignnone" width="300"] Foto: Peserta[/caption]
Dialog yang dilakukan guna memberi wawasan kebangsaan kepada pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu, dialog ini juga menjadi momen penting dalam menyambut Pilkada (Pemilihan kepala daerah) yang akan digelar secara serentak di 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten.
[caption id="attachment_7623" align="alignnone" width="363"] Foto: Ir. H. Zahrial Djaffar B., MM selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) kota Parepare dalam hal ini mewakili wali kota Parepare saat hadir membuka kegiatan[/caption]
Salah satu pemateri, Muhammad Ali mewakili kepemudaan dan pemerhati politik mengatakan partisipasi politik pemuda dalam pemilu langsung menjadi sangat penting dan strategis dikarenakan pemuda sebagai agen perubahan harus dapat mengawal proses transisi demokrasi ke arah yang lebih substantif yakni terlaksananya pemilu secara free and fair. "Yang belum terdaftar pada Pemilu, agar proaktif mengecek nama Anda. Jangan sampai Golput (Golongan putih / tidak memilih), " ajak Muhammad Ali kepada peserta dialog.
[caption id="attachment_7622" align="alignnone" width="300"] Foto tiga narasumber: Kiri (Akademisi), Tengah (Pemerhati Politik), Kanan (Kesbag kota Parepare)[/caption]
Sementara narasumber kedua dari pihak akademisi, Dr. Zainal Said menganggap perlunya kesadaran kolektif. "Kadang belum dipahami oleh masyarakat kita, tentang ketaatan hukum," ungkap Zainal Said yang juga Dosen IAIN Parepare. Ia juga menjelaskan akan pentingnya membangun integritas serta kualitas diri sebagai pribadi yang cerdas. Selain itu, dialog wawasan kebangsaan ini juga dihadiri narasumber dari pihak Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbagpol) kota Parepare.
[caption id="attachment_7621" align="alignnone" width="300"] Foto: Peserta[/caption]
Dialog yang dilakukan guna memberi wawasan kebangsaan kepada pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu, dialog ini juga menjadi momen penting dalam menyambut Pilkada (Pemilihan kepala daerah) yang akan digelar secara serentak di 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten.
[caption id="attachment_7623" align="alignnone" width="363"] Foto: Ir. H. Zahrial Djaffar B., MM selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) kota Parepare dalam hal ini mewakili wali kota Parepare saat hadir membuka kegiatan[/caption]
Salah satu pemateri, Muhammad Ali mewakili kepemudaan dan pemerhati politik mengatakan partisipasi politik pemuda dalam pemilu langsung menjadi sangat penting dan strategis dikarenakan pemuda sebagai agen perubahan harus dapat mengawal proses transisi demokrasi ke arah yang lebih substantif yakni terlaksananya pemilu secara free and fair. "Yang belum terdaftar pada Pemilu, agar proaktif mengecek nama Anda. Jangan sampai Golput (Golongan putih / tidak memilih), " ajak Muhammad Ali kepada peserta dialog.
[caption id="attachment_7622" align="alignnone" width="300"] Foto tiga narasumber: Kiri (Akademisi), Tengah (Pemerhati Politik), Kanan (Kesbag kota Parepare)[/caption]
Sementara narasumber kedua dari pihak akademisi, Dr. Zainal Said menganggap perlunya kesadaran kolektif. "Kadang belum dipahami oleh masyarakat kita, tentang ketaatan hukum," ungkap Zainal Said yang juga Dosen IAIN Parepare. Ia juga menjelaskan akan pentingnya membangun integritas serta kualitas diri sebagai pribadi yang cerdas. Selain itu, dialog wawasan kebangsaan ini juga dihadiri narasumber dari pihak Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbagpol) kota Parepare.
Wednesday, April 18, 2018
Segera Daftar KPM 2018
Ketua panitia dan sejumlah anggota pelaksana KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) melaksanakan rapat di Meeting Room P3M STAIN Parepare (18/04). Rapat tersebut juga dihadiri oleh Drs. Muhammad Djunaidi, M. Ag selaku Wakil Ketua I bidang Akademik dan Kelembagaan serta Dr. Zainal Said selaku Kepala P3M STAIN Parepare.
KPM merupakan salah satu tahap yang harus diikuti oleh mahasiswa untuk mencapai gelar Strata Satu (S1). Kuliah Pengabdian Masyarakat tersebut akan diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan seperti telah menempuh 110 SKS (Satuan Kredit Semester).
Lokasi KPM yang direncanakan akan dilaksanakan pada dua kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan yaitu kabupaten Sidenreng rappang (Sidrap) dan kabupaten Enrekang. “Untuk pelaksanaan tentu saja disesuaikan dengan kalender akademik, tanggal 9 Juli itu sudah pemberangkatan. Tetapi adapun pelaksanaan kegiatan sebelumnya, tentu ada tahapan termasuk penentuan mahasiswa yang berangkat tentu saja dibuktikan dengan telah lulus 110 SKS,” ungkap Ketua Panitia, Dr. Ramli yang ditemui usai rapat.
Namun, terdapat kebijakan terkait pendaftaran KPM yang bisa diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus minimal 94 SKS dengan syarat sudah memprogramkan minimal 16 SKS pada semester yang sedang berjalan. “Itu persyaratan untuk bisa mendaftar KPM, tapi belum tentu itu bisa berangkat karena yang bisa berangkat adalah lulus 110 SKS. Persyaratan itu disesuaikan dengan batas akhir perkuliahan karena pemberangkatan setelah final. Nanti ada rekomendasi dari ketua jurusan bahwa dia yang berhak mendaftar KPM,” jelas Ramli.
Penutupan pendaftaran akan berakhir pada 30 April 2018. Mahasiswa yang telah mendaftar akan mengikuti pembekalan KPM yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 2 s/d 5 Juli 2018. “Batas rekomendasi itu 22 Juni 2018, meskipun ikut pembekalan tapi pada akhirnya belum bisa menujukkan kelulusan 110 SKS maka otomatis tidak bisa berangkat. Jadi mahasiswa yang belum mencapai 110 SKS, maksimalkan semester ini yang diprogram supaya lulus semua mata kuliahnya,” tutup Ramli.
KPM merupakan salah satu tahap yang harus diikuti oleh mahasiswa untuk mencapai gelar Strata Satu (S1). Kuliah Pengabdian Masyarakat tersebut akan diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan seperti telah menempuh 110 SKS (Satuan Kredit Semester).
Lokasi KPM yang direncanakan akan dilaksanakan pada dua kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan yaitu kabupaten Sidenreng rappang (Sidrap) dan kabupaten Enrekang. “Untuk pelaksanaan tentu saja disesuaikan dengan kalender akademik, tanggal 9 Juli itu sudah pemberangkatan. Tetapi adapun pelaksanaan kegiatan sebelumnya, tentu ada tahapan termasuk penentuan mahasiswa yang berangkat tentu saja dibuktikan dengan telah lulus 110 SKS,” ungkap Ketua Panitia, Dr. Ramli yang ditemui usai rapat.
Namun, terdapat kebijakan terkait pendaftaran KPM yang bisa diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus minimal 94 SKS dengan syarat sudah memprogramkan minimal 16 SKS pada semester yang sedang berjalan. “Itu persyaratan untuk bisa mendaftar KPM, tapi belum tentu itu bisa berangkat karena yang bisa berangkat adalah lulus 110 SKS. Persyaratan itu disesuaikan dengan batas akhir perkuliahan karena pemberangkatan setelah final. Nanti ada rekomendasi dari ketua jurusan bahwa dia yang berhak mendaftar KPM,” jelas Ramli.
Penutupan pendaftaran akan berakhir pada 30 April 2018. Mahasiswa yang telah mendaftar akan mengikuti pembekalan KPM yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 2 s/d 5 Juli 2018. “Batas rekomendasi itu 22 Juni 2018, meskipun ikut pembekalan tapi pada akhirnya belum bisa menujukkan kelulusan 110 SKS maka otomatis tidak bisa berangkat. Jadi mahasiswa yang belum mencapai 110 SKS, maksimalkan semester ini yang diprogram supaya lulus semua mata kuliahnya,” tutup Ramli.
Pendaftar Jalur UM-PTKIN Terus Meningkat
Pendaftaran jalur Ujian Masuk (UM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang telah dibuka sejak 12 April 2018, mendapat antusiasme dari para pendaftar calon mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019. Hal ini terbukti dari jumlah pendaftar yang semakin meningkat pada setiap harinya. Seperti halnya pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare.
STAIN Parepare yang telah berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare kini diserbu oleh berbagai pendaftar calon mahasiswa baik pendaftar dari dalam kota maupun luar kota Parepare. Di hari ke tujuh, jumlah pendaftar sudah mencapai 160 orang yang akan diperkirakan terus bertambah hingga pada batas akhir pendaftaran UM-PTKIN pada 08 Mei 2018 mendatang.
Hal ini sesuai dengan data rekapitulasi peminat yang diperoleh dari laman admin UM-PTKIN. Dr. Zainal Said selaku Ketua Panitia Lokal melihat IAIN Parepare semakin dikenal, diminati, dinanti oleh masyarakat khususnya di wilayah Ajatappareng “Alhamdulillah IAIN Parepare ini semakin dikenal oleh masyarakat dan IAIN Parepare memberikan bukti bahwa bisa memberikan harapan terbaik bagi alumni-alumni yang dulunya STAIN sekarang IAIN,” ungkap Ketua Panitia Lokal Penerimaan Mahasiswa Baru, Zainal Said.
Sementara pada jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN, kini telah memasuki seleksi tahap kedua. Muhammad Djunaidi yang ditemui usai melakukan rapat bersama panitia lokal mengungkapkan pada tahap ke dua ini sisa menambah kuota dari jumlah keseluruhan kuota SPAN sebanyak 504. “Tahap PTKIN satu telah selesai pada tanggal 14 yang lalu. Tinggal menambah kuota yang memang belum terpenuhi pada PTKIN satu, karena pada PTKIN dua sisanya hanya 13 orang karena 491 PTKIN satu,” jelas Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kelembagaan STAIN Parepare, Muhammad Djunaidi saat ditemui usai mengikuti rapat.
STAIN Parepare yang telah berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare kini diserbu oleh berbagai pendaftar calon mahasiswa baik pendaftar dari dalam kota maupun luar kota Parepare. Di hari ke tujuh, jumlah pendaftar sudah mencapai 160 orang yang akan diperkirakan terus bertambah hingga pada batas akhir pendaftaran UM-PTKIN pada 08 Mei 2018 mendatang.
Hal ini sesuai dengan data rekapitulasi peminat yang diperoleh dari laman admin UM-PTKIN. Dr. Zainal Said selaku Ketua Panitia Lokal melihat IAIN Parepare semakin dikenal, diminati, dinanti oleh masyarakat khususnya di wilayah Ajatappareng “Alhamdulillah IAIN Parepare ini semakin dikenal oleh masyarakat dan IAIN Parepare memberikan bukti bahwa bisa memberikan harapan terbaik bagi alumni-alumni yang dulunya STAIN sekarang IAIN,” ungkap Ketua Panitia Lokal Penerimaan Mahasiswa Baru, Zainal Said.
Sementara pada jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN, kini telah memasuki seleksi tahap kedua. Muhammad Djunaidi yang ditemui usai melakukan rapat bersama panitia lokal mengungkapkan pada tahap ke dua ini sisa menambah kuota dari jumlah keseluruhan kuota SPAN sebanyak 504. “Tahap PTKIN satu telah selesai pada tanggal 14 yang lalu. Tinggal menambah kuota yang memang belum terpenuhi pada PTKIN satu, karena pada PTKIN dua sisanya hanya 13 orang karena 491 PTKIN satu,” jelas Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kelembagaan STAIN Parepare, Muhammad Djunaidi saat ditemui usai mengikuti rapat.
Monday, April 16, 2018
IAIN Bone Kunjungi IAIN Parepare
Dua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang ada di Sulawesi selatan yakni STAIN Watampone dan STAIN Parepare secara bersamaan telah berubah bentuk menjadi IAIN (Institut Agama Islam Negeri). Perubahan ini terjadi setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 29 tahun 2018 tanggal 5 April 2018 yang kemudian Perpres ini dimasukkan dalam lembaran negara pada tanggal 7 April 2018 April 2018. Hal ini membuat IAIN Bone melakukan kunjungan ke IAIN Parepare (16/04).
Kunjungan tersebut dilakukan guna terjalinnya silaturahim antara satu sama lain serta saling menambah pengetahuan terkait tentang pengembangan institusi. “Kahadiran kami di sini untuk share, untuk menambah pengetahuan,” ungkap Ketua STAIN Watampone yang kini menjadi IAIN Bone, Prof. Dr. Andi Nuzul.
[caption id="attachment_7586" align="alignnone" width="300"] Foto: Prof. Dr. Andi Nuzul, SH, M. Hum saat memberi sambutan[/caption]
Prof. Dr. Andi Nuzul yang datang berserta rombongan civitas akademiknya berkunjung ke kampus IAIN Parepare untuk melihat segala fasilitas sarana dan prasana pada setiap unit yang ada. “Memang wajar sekali kalau STAIN Parepare berubah bentuk menjadi IAIN Parepare. Apalagi saya tau persis, di bawah koordinasi teman-teman sekalian memang beberapa prestasi yang diraih,” jelasnya.
Sementara Ketua STAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan sangat menyambut baik kehadiran segenap civitas IAIN Bone. “Senang sekali Bapak -bapak dan Ibu-ibu hadir di kampus kami. Kampus kami, kalau dilihat akreditasinya sama dengan Bone. Institusi juga B, kemudian PAI (Prodi Pendidikan Agama Islam) juga terakreditasi A kemudian masih banyak C karena ada juga prodi baru itu otomatis C. Sedangkan B, hampir semua jurusan terakreditasi B,” ungkapnya.
[caption id="attachment_7588" align="alignnone" width="300"] Foto: Melihat Fasilitas Perpustakaan[/caption]
Dr. Ahmad Sultra Rustan juga menjelaskan terkait upaya yang dilakukan dalam peningkatan akreditasi Prodi (Program studi). “Kami memiliki cara yang unik dalam pengembangan Prodi atau peningkatan akreditasinya. Kami membentuk satu tim akreditasi kemudian kami tempatkan mereka di suatu tempat yang dinamakan zona akreditasi. Mereka inilah yang senantiasa mengumpulkan bahan-bahan akreditasi, menyusung borang,” jelas Ahmad Sultra Rustan saat saat memberi sambutan.
[caption id="attachment_7584" align="alignnone" width="300"] Foto: Penandatanganan MoU oleh Ketua Penanggungjawab Prodi PBA STAIN Parepare disaksikan oleh Ketua Prodi STAIN Watampone[/caption]
Dalam kunjungan IAIN Bone ke kampus IAIN Parepare juga dirangkaian dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) oleh beberapa jurusan dan Prodi antara IAIN Bone dengan IAIN Parepare. Salah satunya penandatanganan MoU antara penangungjawab Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA). “Kita ingin jalin kerjasama antara STAIN Watampone dengan STAIN Parepare dengan program studi yang sama Pendidikan Bahasa Arab. Bentuk kerja sama di sini ada sebagai pihak pertama dan ada sebagai pihak kedua, di antaranya misalnya mendukung dan meningkatkan keberhasilan pembangunan nasional di bidang perguruan tinggi, ini terkhusus pendidikan Bahasa Arab. Kemudian meningkatkan dan mengokohkan hubungan kelembagaan dan juga amanah tridharma perguruan tinggi,” jelas Dr. Muslihin Sultan selaku Penanggung jawab Program Studi PBA IAIN Bone.
Kunjungan tersebut dilakukan guna terjalinnya silaturahim antara satu sama lain serta saling menambah pengetahuan terkait tentang pengembangan institusi. “Kahadiran kami di sini untuk share, untuk menambah pengetahuan,” ungkap Ketua STAIN Watampone yang kini menjadi IAIN Bone, Prof. Dr. Andi Nuzul.
[caption id="attachment_7586" align="alignnone" width="300"] Foto: Prof. Dr. Andi Nuzul, SH, M. Hum saat memberi sambutan[/caption]
Prof. Dr. Andi Nuzul yang datang berserta rombongan civitas akademiknya berkunjung ke kampus IAIN Parepare untuk melihat segala fasilitas sarana dan prasana pada setiap unit yang ada. “Memang wajar sekali kalau STAIN Parepare berubah bentuk menjadi IAIN Parepare. Apalagi saya tau persis, di bawah koordinasi teman-teman sekalian memang beberapa prestasi yang diraih,” jelasnya.
Sementara Ketua STAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan sangat menyambut baik kehadiran segenap civitas IAIN Bone. “Senang sekali Bapak -bapak dan Ibu-ibu hadir di kampus kami. Kampus kami, kalau dilihat akreditasinya sama dengan Bone. Institusi juga B, kemudian PAI (Prodi Pendidikan Agama Islam) juga terakreditasi A kemudian masih banyak C karena ada juga prodi baru itu otomatis C. Sedangkan B, hampir semua jurusan terakreditasi B,” ungkapnya.
[caption id="attachment_7588" align="alignnone" width="300"] Foto: Melihat Fasilitas Perpustakaan[/caption]
Dr. Ahmad Sultra Rustan juga menjelaskan terkait upaya yang dilakukan dalam peningkatan akreditasi Prodi (Program studi). “Kami memiliki cara yang unik dalam pengembangan Prodi atau peningkatan akreditasinya. Kami membentuk satu tim akreditasi kemudian kami tempatkan mereka di suatu tempat yang dinamakan zona akreditasi. Mereka inilah yang senantiasa mengumpulkan bahan-bahan akreditasi, menyusung borang,” jelas Ahmad Sultra Rustan saat saat memberi sambutan.
[caption id="attachment_7584" align="alignnone" width="300"] Foto: Penandatanganan MoU oleh Ketua Penanggungjawab Prodi PBA STAIN Parepare disaksikan oleh Ketua Prodi STAIN Watampone[/caption]
Dalam kunjungan IAIN Bone ke kampus IAIN Parepare juga dirangkaian dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) oleh beberapa jurusan dan Prodi antara IAIN Bone dengan IAIN Parepare. Salah satunya penandatanganan MoU antara penangungjawab Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA). “Kita ingin jalin kerjasama antara STAIN Watampone dengan STAIN Parepare dengan program studi yang sama Pendidikan Bahasa Arab. Bentuk kerja sama di sini ada sebagai pihak pertama dan ada sebagai pihak kedua, di antaranya misalnya mendukung dan meningkatkan keberhasilan pembangunan nasional di bidang perguruan tinggi, ini terkhusus pendidikan Bahasa Arab. Kemudian meningkatkan dan mengokohkan hubungan kelembagaan dan juga amanah tridharma perguruan tinggi,” jelas Dr. Muslihin Sultan selaku Penanggung jawab Program Studi PBA IAIN Bone.
Hasil Rapat Senat: Proses Pertimbangan Kualitatif Calon Ketua Tetap Dilanjutkan
Ketua dan sejumlah anggota senat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare kembali melaksanakan rapat senat di lantai 5 gedung Perpustakaan STAIN Parepare, Senin 16 April 2018. Rapat tersebut kembali dilaksanakan pasca rapat senat yang dilakukan pada hari Jum'at lalu(13/04).
Pada rapat senat yang dilakukan hari Jum'at lalu, ketua dan anggota senat memutuskan untuk mengirim risalah atau kronologis hasil-hasil rapat sebelumnya ke kementerian Agama. Namun sebelum risalah tersebut sampai ke pusat, salah satu pejabat pusat menghadiri workshop Manajerial Pengelolaan Perguruan Tinggi pada IAIN Parepare (14/04).
"Di hari jum'at itu kita akan putuskan bahwa kita akan pending untuk sementara kemudian mengirim risalah ke pusat sambil menunggu jawaban kementerian Agama, apa yang akan diputuskan di pusat. Ternyata sebelum itu dikirim, sudah ada pejabat pusat yang datang", jelas Ketua Senat, Ahmad Sultra Rustan.
[caption id="attachment_7570" align="alignnone" width="300"] Foto: Kehadiran Prof. Dr. M. Arskal Salim Gp. M. Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam pada kegiatan Workshop (14/04)[/caption]
Prof. Dr. M. Arskal Salim Gp. M. Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama yang hadir pada workshop tersebut menginstruksikan agar semua proses yang sedang berjalan tetap dilanjutkan termasuk proses pemilihan ketua STAIN Parepare.
Hal inilah yang membuat ketua dan anggota senat memutuskan untuk melanjutkan proses pemilihan. "Kami dari anggota senat sudah meminta panduan dari beliau dan beliau menghendaki memberi langsung respon terhadap risalah yang kita sampaikan bahwa lanjutkan. Itulah yang kami anggap sebagai fatwa yang kami tunggu. Maka hari ini kami lanjutkan, sehingga rapat senat tadi sudah memutuskan, dilanjutkan proses pertimbangan kualitatif terhadap calon," tambah Ahmad Sultra Rustan saat ditemui usai mengikuti rapat senat.
[caption id="attachment_7574" align="alignnone" width="300"] Foto: Kedua calon Ketua (sisi kiri, Dr. Firman dan sisi kanan, Dr. Ahmad Sultran Rustan) memasuki ruang rapat senat untuk mengikuti penilaian kualitatif oleh anggota senat.[/caption]
Pada rapat senat yang dilakukan hari Jum'at lalu, ketua dan anggota senat memutuskan untuk mengirim risalah atau kronologis hasil-hasil rapat sebelumnya ke kementerian Agama. Namun sebelum risalah tersebut sampai ke pusat, salah satu pejabat pusat menghadiri workshop Manajerial Pengelolaan Perguruan Tinggi pada IAIN Parepare (14/04).
"Di hari jum'at itu kita akan putuskan bahwa kita akan pending untuk sementara kemudian mengirim risalah ke pusat sambil menunggu jawaban kementerian Agama, apa yang akan diputuskan di pusat. Ternyata sebelum itu dikirim, sudah ada pejabat pusat yang datang", jelas Ketua Senat, Ahmad Sultra Rustan.
[caption id="attachment_7570" align="alignnone" width="300"] Foto: Kehadiran Prof. Dr. M. Arskal Salim Gp. M. Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam pada kegiatan Workshop (14/04)[/caption]
Prof. Dr. M. Arskal Salim Gp. M. Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama yang hadir pada workshop tersebut menginstruksikan agar semua proses yang sedang berjalan tetap dilanjutkan termasuk proses pemilihan ketua STAIN Parepare.
Hal inilah yang membuat ketua dan anggota senat memutuskan untuk melanjutkan proses pemilihan. "Kami dari anggota senat sudah meminta panduan dari beliau dan beliau menghendaki memberi langsung respon terhadap risalah yang kita sampaikan bahwa lanjutkan. Itulah yang kami anggap sebagai fatwa yang kami tunggu. Maka hari ini kami lanjutkan, sehingga rapat senat tadi sudah memutuskan, dilanjutkan proses pertimbangan kualitatif terhadap calon," tambah Ahmad Sultra Rustan saat ditemui usai mengikuti rapat senat.
[caption id="attachment_7574" align="alignnone" width="300"] Foto: Kedua calon Ketua (sisi kiri, Dr. Firman dan sisi kanan, Dr. Ahmad Sultran Rustan) memasuki ruang rapat senat untuk mengikuti penilaian kualitatif oleh anggota senat.[/caption]
Sunday, April 15, 2018
IAIN Parepare: Workshop Manajerial Pengelolaan Perguruan Tinggi
STAIN Parepare --- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare menggelar workshop manajerial perguruan tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan di lantai lima, gedung perpustakaan IAIN Parepare (14/04).
Kegiatan yang dihadiri oleh segenap sivitas akademik dengan mengundang narasumber Prof. Dr. M. Arskal Salim Gp. M. Ag selaku Direktur PendidikanTinggi Keagamaan Islam.
Dalam workshop tersebut, Prof. Dr. M Arskal Salim membahas terkait Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasana, serta akreditasi baik itu institusi maupun jurusan.
Kegiatan yang dihadiri oleh segenap sivitas akademik dengan mengundang narasumber Prof. Dr. M. Arskal Salim Gp. M. Ag selaku Direktur PendidikanTinggi Keagamaan Islam.
Dalam workshop tersebut, Prof. Dr. M Arskal Salim membahas terkait Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasana, serta akreditasi baik itu institusi maupun jurusan.
Friday, April 13, 2018
P3M Gelar Workshop Dosen Pembimbing Lapangan
STAIN Parepare --- Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare menggelar workshop Dosen Pembimbing dengan tema KPM berbasis riset di Ruang Seminar Pascasarjana IAIN Parepare (13/04).
Sebanyak 30 dosen yang mengikuti workshop tersebut dengan menghadirkan tiga narasumber di antaranya Prof. Dr. M. Arskal Salim, Dr. Ahmad Sultra Rustan dan Djaka Badranaya. “Ini sudah bertahap, sudah angkatan kedua. Kalau semua dosen PNS selesai, kita akan lanjutkan ke dosen PPNPN (Pegawai Pemerintahan Non Pegawai Negeri), walaupun sekarang ada yang bercampur.” ungkap sekretaris P3M, Sitti Jamilah.
Workshop ini merupakan salah satu syarat dosen apabila ingin menjadi dosen pembimbing lapangan pada Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Selain menjadi pembimbing lapangan, dosen juga diharapkan melakukan riset pada lokasi KPM.
“Mereka bukan cuma menjadi pendamping lapangan saja tetapi mereka ada produk/ karya riset yang dihasilkan selama menjadi pendamping KPM,” tambah Sitti Jamilah. Rencananya Kuliah Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan pada bulan Juli 2018 dan akan diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi peryaratan KPM.
Sementara Ahmad Sultra Rustan selaku Ketua STAIN Parepare yang kini STAIN Parepare berubah bentuk menjadi IAIN Parepare mengungkapkan, “Kebijakan kita untuk menempatkan dosen pembimbing lapangan sekaligus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu adalah upaya untuk kita saling memberikan kontribusi antara kegiatan pengabdian dengan kegiatan KPM,” ungkapnya saat memberi sambutan.
Sebanyak 30 dosen yang mengikuti workshop tersebut dengan menghadirkan tiga narasumber di antaranya Prof. Dr. M. Arskal Salim, Dr. Ahmad Sultra Rustan dan Djaka Badranaya. “Ini sudah bertahap, sudah angkatan kedua. Kalau semua dosen PNS selesai, kita akan lanjutkan ke dosen PPNPN (Pegawai Pemerintahan Non Pegawai Negeri), walaupun sekarang ada yang bercampur.” ungkap sekretaris P3M, Sitti Jamilah.
Workshop ini merupakan salah satu syarat dosen apabila ingin menjadi dosen pembimbing lapangan pada Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Selain menjadi pembimbing lapangan, dosen juga diharapkan melakukan riset pada lokasi KPM.
“Mereka bukan cuma menjadi pendamping lapangan saja tetapi mereka ada produk/ karya riset yang dihasilkan selama menjadi pendamping KPM,” tambah Sitti Jamilah. Rencananya Kuliah Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan pada bulan Juli 2018 dan akan diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi peryaratan KPM.
Sementara Ahmad Sultra Rustan selaku Ketua STAIN Parepare yang kini STAIN Parepare berubah bentuk menjadi IAIN Parepare mengungkapkan, “Kebijakan kita untuk menempatkan dosen pembimbing lapangan sekaligus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu adalah upaya untuk kita saling memberikan kontribusi antara kegiatan pengabdian dengan kegiatan KPM,” ungkapnya saat memberi sambutan.
Konferensi Pers: STAIN Parepare Resmi Berubah Bentuk IAIN Parepare
IAIN Parepare --- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare resmi berubah bentuk jadi IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Parepare. Perubahan bentuk ini diumumkan secara resmi oleh Ahmad Sultra Rustan, Ketua STAIN Parepare dalam konferensi pers yang dilaksanakan di ruang Senat, lantai dua gedung rektorat IAIN Parepare (13/04).
Konferensi tersebut dihadiri oleh para wakil ketua, para Ketua Jurusan dan sejumlah awak media. STAIN Parepare yang telah berdiri sejak tahun 1997 akhirnya berubah status di awal bulan April 2018.
Hal ini sesuai dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 29 tahun 2018 tanggal 5 April 2018 yang kemudian Perpres ini dimasukkan dalam lembaran negara pada tanggal 7 April 2018 dengan nomor 52 yang tercatat dalam lembaran negara tahun 2018. “Perpres itu menginstruksikan bahwa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri Parepare. Jadi dengan adanya Perpres dan telah diundangkan, dicatat dalam lembaran negara maka secara resmi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare ini telah berubah menjadi Institut Agama Islam Negeri,” jelas Ahmad Sultra Rustan.
Perubahan status ini, sebelumnya telah disiapkan oleh pihak lembaga dengan menyiapkan berbagai hal-hal yang dibutuhkan dalam perubahan bentuk STAIN Parepare menjadi IAIN Parepare. “Ini kami sudah menyiapkan beberapa infrastruktur yang akan menunjang ketika berubah menjadi IAIN sehingga kita tidak kerepotan setelah Perpres itu turun, seperti persiapan kami untuk Ortaker (Organisasi dan Tata Kerja). Kami sudah buat drafnya dan sudah diusulkan di Kementerian Agama dan ini akan dilanjutkan ke KemenPAN (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara) pembahasannya,” terang Ahmad saat menjawab pertanyaan salah satu wartawan.
[caption id="attachment_7553" align="alignnone" width="300"] Foto: Sudirman L (kiri), Ahmad Sultra Rustan (tengah), Muhammad Djunaidi (kanan)[/caption]
Bahkan Ahmad Sultra Rustan juga mengungkapkan telah menyiapkan logo, himne dan mars IAIN Parepare dan berharap agar perubahan bentuk ini, IAIN Parepare semakin berkembang, maju dan semakin berkualitas sehingga dapat menjalankan amanah negara dalam rangka mencerdaskan anak bangsa Indonesia.
“ Ke depan setelah kita berubah bentuk menjadi IAIN, tentu yang kami tunggu adalah amanah kepada siapa pimpinan yang ditunjuk menjadi pimpinan perguruan tinggi (Rektor) untuk terus mengembangkan lembaga ini,” tutup Ahmad Sultra Rustan.
Konferensi tersebut dihadiri oleh para wakil ketua, para Ketua Jurusan dan sejumlah awak media. STAIN Parepare yang telah berdiri sejak tahun 1997 akhirnya berubah status di awal bulan April 2018.
Hal ini sesuai dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 29 tahun 2018 tanggal 5 April 2018 yang kemudian Perpres ini dimasukkan dalam lembaran negara pada tanggal 7 April 2018 dengan nomor 52 yang tercatat dalam lembaran negara tahun 2018. “Perpres itu menginstruksikan bahwa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri Parepare. Jadi dengan adanya Perpres dan telah diundangkan, dicatat dalam lembaran negara maka secara resmi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare ini telah berubah menjadi Institut Agama Islam Negeri,” jelas Ahmad Sultra Rustan.
Perubahan status ini, sebelumnya telah disiapkan oleh pihak lembaga dengan menyiapkan berbagai hal-hal yang dibutuhkan dalam perubahan bentuk STAIN Parepare menjadi IAIN Parepare. “Ini kami sudah menyiapkan beberapa infrastruktur yang akan menunjang ketika berubah menjadi IAIN sehingga kita tidak kerepotan setelah Perpres itu turun, seperti persiapan kami untuk Ortaker (Organisasi dan Tata Kerja). Kami sudah buat drafnya dan sudah diusulkan di Kementerian Agama dan ini akan dilanjutkan ke KemenPAN (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara) pembahasannya,” terang Ahmad saat menjawab pertanyaan salah satu wartawan.
[caption id="attachment_7553" align="alignnone" width="300"] Foto: Sudirman L (kiri), Ahmad Sultra Rustan (tengah), Muhammad Djunaidi (kanan)[/caption]
Bahkan Ahmad Sultra Rustan juga mengungkapkan telah menyiapkan logo, himne dan mars IAIN Parepare dan berharap agar perubahan bentuk ini, IAIN Parepare semakin berkembang, maju dan semakin berkualitas sehingga dapat menjalankan amanah negara dalam rangka mencerdaskan anak bangsa Indonesia.
“ Ke depan setelah kita berubah bentuk menjadi IAIN, tentu yang kami tunggu adalah amanah kepada siapa pimpinan yang ditunjuk menjadi pimpinan perguruan tinggi (Rektor) untuk terus mengembangkan lembaga ini,” tutup Ahmad Sultra Rustan.
Tuesday, April 10, 2018
Rapat Senat, Bahas Tiga Hal
STAIN Parepare--- Pasca proses penjaringan bakal calon ketua STAIN Parepare untuk periode 2018-2022, ketua dan para anggota senat lakukan rapat senat. Rapat tersebut berlangsung di lantai 5 gedung perpustakaan STAIN Parepare.
Rapat ini dilakakukan guna membahas berbagai hal yang menyangkut lembaga STAIN Parepare. “Ada tiga hal yang kita bicarakan, yang pertama itu penyampaian hasil kerja dari panitia penjaringan bakal calon ketua STAIN Parepare. Kita juga menetapkan jadwal untuk mengundang bakal calon itu," ungkap Ahmad Sultra Rustan, Ketua Senat yang juga masih berkapasitas sebagai Ketua STAIN Parepare.
[caption id="attachment_7544" align="alignnone" width="300"] Foto: Ahmad Sultra Rustan[/caption]
Selain membahas hasil kerja dari panitia penjaringan bakal calon ketua, rapat tersebut juga membahas akan hadirnya dosen pindahan dari universitas luar serta usulan kenaikan pangkat bagi 6 dosen STAIN Parepare . “Kedua kita juga membicarakan adanya dosen dari universitas di luar lembaga kita ini yang ingin pindah. Beliau adalah S3 Doktor dalam bidang Ilmu Komunikasi dan kita sudah terima. Kemudian ketiga adalah mutasi untuk kenaikan pangkat teman-teman dosen sebanyak 6 orang diusulkan, anggota senat sudah menyetujui bahwa mereka sudah bisa dilanjutkan proses administrasi kenaikan pangkat mereka, ” jelas Ahmad Sultra Rustan usai mengikuti rapat.
Rapat ini dilakakukan guna membahas berbagai hal yang menyangkut lembaga STAIN Parepare. “Ada tiga hal yang kita bicarakan, yang pertama itu penyampaian hasil kerja dari panitia penjaringan bakal calon ketua STAIN Parepare. Kita juga menetapkan jadwal untuk mengundang bakal calon itu," ungkap Ahmad Sultra Rustan, Ketua Senat yang juga masih berkapasitas sebagai Ketua STAIN Parepare.
[caption id="attachment_7544" align="alignnone" width="300"] Foto: Ahmad Sultra Rustan[/caption]
Selain membahas hasil kerja dari panitia penjaringan bakal calon ketua, rapat tersebut juga membahas akan hadirnya dosen pindahan dari universitas luar serta usulan kenaikan pangkat bagi 6 dosen STAIN Parepare . “Kedua kita juga membicarakan adanya dosen dari universitas di luar lembaga kita ini yang ingin pindah. Beliau adalah S3 Doktor dalam bidang Ilmu Komunikasi dan kita sudah terima. Kemudian ketiga adalah mutasi untuk kenaikan pangkat teman-teman dosen sebanyak 6 orang diusulkan, anggota senat sudah menyetujui bahwa mereka sudah bisa dilanjutkan proses administrasi kenaikan pangkat mereka, ” jelas Ahmad Sultra Rustan usai mengikuti rapat.
Monday, April 9, 2018
Pasca Dapatkan Izin Penyiaran, Radio Akademia Uji Coba Siaran
STAIN Parepare--- Radio Akademia jurusan Dakwah dan Komunikasi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare memasuki uji coba siaran setelah mendapatkan izin penyelenggaraan penyiaran pada 28 Maret 2018.
Izin tersebut diterima langsung oleh Ketua STAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan di Kantor KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) provinsi Sulawesi Selatan. Muhammad Saleh Ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi yang turut menyaksikan proses penerimaan izin penyelenggaraan penyiaran mengaku bersyukur. “Alhamdulillah sekarang sudah dikeluarkan izin penyiaran. Keaktifan sekarang masih uji coba,” ungkap Muhammad saleh saat ditemui di kantor jurusan Dakwah dan Komunikasi (09/04).
Radio akademia yang menggunakan frekuensi 107,7 FM nantinya akan digunakan sebagai laboratorium mahasiswa. “Radio ini adalah laboratorium yang diperuntukkan untuk jurusan Dakwah dan Komunikasi artinya fasilitas radio ini dimanfaatkan oleh seluruh program studi yang ada di jurusan Dakwah dan Komunikasi,” terang Muhammad Saleh yang juga selaku pendiri dalam menajemen radio.
Setelah memasuki uji coba siaran, pihak radio akademia akan melakukan perekrutan crew radio mulai dari penyiar, reporter dan bagian produksi. Nurhakki selaku Ketua Badan Pelaksana Radio Akademia mengungkapkan kriteria penerimaan crew radio meliputi crew yang memiliki pemahaman penyiaran baik sistem regulasi penyiaran radio, teknis, produksi maupun penyiar.
Hal tersebut dilakukan sebab siaran radio akademia menggunakan frekuensi publik. ”Apabila tidak digunakan sesuai peruntukkan maka akan mendapat sanksi sesuai regulasi yang ada. Siaran itu bukan ajang coba-coba, itu pesan dari Kominfo. Apabila digunakan untuk praktikum mahasiswa maka tidak diperkenankan untuk keluar jadi sifatnya tidak on air dan mahasiswa yang telah lolos itulah yang diberikan tugas on air,” jelas Nurhakki.
Selain itu, Muhammad Saleh juga berharap agar radio akademia tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. “Radio ini bisa menjadi media dakwah dan media komunikasi. Selain pengembangan kompetensi mahasiswa itu sendiri, juga bisa menjadi penyejuk pendengarnya”, harapnya.
Izin tersebut diterima langsung oleh Ketua STAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan di Kantor KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) provinsi Sulawesi Selatan. Muhammad Saleh Ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi yang turut menyaksikan proses penerimaan izin penyelenggaraan penyiaran mengaku bersyukur. “Alhamdulillah sekarang sudah dikeluarkan izin penyiaran. Keaktifan sekarang masih uji coba,” ungkap Muhammad saleh saat ditemui di kantor jurusan Dakwah dan Komunikasi (09/04).
Radio akademia yang menggunakan frekuensi 107,7 FM nantinya akan digunakan sebagai laboratorium mahasiswa. “Radio ini adalah laboratorium yang diperuntukkan untuk jurusan Dakwah dan Komunikasi artinya fasilitas radio ini dimanfaatkan oleh seluruh program studi yang ada di jurusan Dakwah dan Komunikasi,” terang Muhammad Saleh yang juga selaku pendiri dalam menajemen radio.
Setelah memasuki uji coba siaran, pihak radio akademia akan melakukan perekrutan crew radio mulai dari penyiar, reporter dan bagian produksi. Nurhakki selaku Ketua Badan Pelaksana Radio Akademia mengungkapkan kriteria penerimaan crew radio meliputi crew yang memiliki pemahaman penyiaran baik sistem regulasi penyiaran radio, teknis, produksi maupun penyiar.
Hal tersebut dilakukan sebab siaran radio akademia menggunakan frekuensi publik. ”Apabila tidak digunakan sesuai peruntukkan maka akan mendapat sanksi sesuai regulasi yang ada. Siaran itu bukan ajang coba-coba, itu pesan dari Kominfo. Apabila digunakan untuk praktikum mahasiswa maka tidak diperkenankan untuk keluar jadi sifatnya tidak on air dan mahasiswa yang telah lolos itulah yang diberikan tugas on air,” jelas Nurhakki.
Selain itu, Muhammad Saleh juga berharap agar radio akademia tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. “Radio ini bisa menjadi media dakwah dan media komunikasi. Selain pengembangan kompetensi mahasiswa itu sendiri, juga bisa menjadi penyejuk pendengarnya”, harapnya.
Saturday, April 7, 2018
Perkuat Teori dan Praktik Melalui Praktik Peradilan Semu
STAIN Parepare --- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Parepare menggelar Praktik Peradilan Semu (PPS) di lantai 1 gedung Lab STAIN Parepare (07/04).
Kegiatan yang terbuka untuk umum ini diikuti sebanyak 30 peserta dari berbagai macam jurusan bahkan terdapat peserta dari luar kampus yakni Poltekes Parepare.
Menurut Noor Risnawati Ketua HMJ Syariah dan Ekonomi Islam, kegiatan ini dilakukan guna memperkuat pengetahuan hukum mahasiswa antara teori dan praktik.
Sementara Hasanuddin Hasim selaku pemateri pada kegiatan ini mengungkapkan berbagai macam materi yang diberikan kepada peserta. “Pengenalan lembaga peradilan naungan Mahkamah Agung sebagaimana BAB IX pasal 24 UUD 1945, pejabat lembaga peradilan dan fungsinya dari hakim, panitera, sekertaris, panitera muda, panitera pengganti, jurusita dan penegak hukum di luar lembaga peradilan seperti jaksa, pengacara dan polisi,” jelas Hasanuddin Hasim tentang materi yang dibawakan.
[caption id="attachment_7525" align="alignnone" width="300"] Foto Pemateri: Hasanuddin Hasan, SH., M.H[/caption]
Hasanuddin Hasim yang juga merupakan salah satu dosen tetap di STAIN Parepare berharap agar kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta baik itu dari segi teori maupun praktik peradilan. “Kegiatan ini tidak hanya sekedar praktik sementara, tetapi menjadi badan atau organ di bawah naungan syariah dan hukum STAIN Parepare, ”ungkapnya.
Selain itu, ia menambahkan kegiatan praktik peradilan semu yang dilakukan secara efektif dan berkesinambungan akan menjadi bekal dalam mengikuti perlombaan yang rutin diselenggarakan oleh Mahkama Agung. “Semoga delegasi yang dikirim nanti pada saat berlomba dapat mengharumkan nama kampus STAIN Parepare”, harap Hasanuddin Hasim kepada delegasi STAIN Parepare.
Kegiatan yang terbuka untuk umum ini diikuti sebanyak 30 peserta dari berbagai macam jurusan bahkan terdapat peserta dari luar kampus yakni Poltekes Parepare.
Menurut Noor Risnawati Ketua HMJ Syariah dan Ekonomi Islam, kegiatan ini dilakukan guna memperkuat pengetahuan hukum mahasiswa antara teori dan praktik.
Sementara Hasanuddin Hasim selaku pemateri pada kegiatan ini mengungkapkan berbagai macam materi yang diberikan kepada peserta. “Pengenalan lembaga peradilan naungan Mahkamah Agung sebagaimana BAB IX pasal 24 UUD 1945, pejabat lembaga peradilan dan fungsinya dari hakim, panitera, sekertaris, panitera muda, panitera pengganti, jurusita dan penegak hukum di luar lembaga peradilan seperti jaksa, pengacara dan polisi,” jelas Hasanuddin Hasim tentang materi yang dibawakan.
[caption id="attachment_7525" align="alignnone" width="300"] Foto Pemateri: Hasanuddin Hasan, SH., M.H[/caption]
Hasanuddin Hasim yang juga merupakan salah satu dosen tetap di STAIN Parepare berharap agar kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta baik itu dari segi teori maupun praktik peradilan. “Kegiatan ini tidak hanya sekedar praktik sementara, tetapi menjadi badan atau organ di bawah naungan syariah dan hukum STAIN Parepare, ”ungkapnya.
Selain itu, ia menambahkan kegiatan praktik peradilan semu yang dilakukan secara efektif dan berkesinambungan akan menjadi bekal dalam mengikuti perlombaan yang rutin diselenggarakan oleh Mahkama Agung. “Semoga delegasi yang dikirim nanti pada saat berlomba dapat mengharumkan nama kampus STAIN Parepare”, harap Hasanuddin Hasim kepada delegasi STAIN Parepare.
Perkuat Sinergitas, HMJ DAKOM Adakan Tudang Sipulung dan Pelatihan Administrasi
STAIN Parepare--- Himpunan Mahasiswa Jurusan Dakwah dan Komunikasi (HMJ DAKOM) adakan tudang sipulung dan pelatihan administrasi bersama Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Parepare(7/4). Sebanyak 30 peserta hadir, dimana peserta merupakan pengurus himpunan mahasiswa jurusan dan pegurus Himpunan Mahasiswa (HIMA) dari berbagai Prodi (program studi) yang ada di jurusan Dakwah dan Komunikasi.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari mulai 07 s/d 08 April 2018 yang dilaksanakan di lantai 3 gedung Lab STAIN Parepare. Adapun tema yang diangkat oleh panitia yaitu Sinergisitas Keluarga Besar Jurusan Dakwah dan Komunikasi dalam mewujudkan tertib Administrasi untuk organisasi ideal.
Kegiatan ini dilakukan agar adanya regenerasi pengurus HMJ Dakwah dan Komunikasi."Ini untuk pemerataan wawasan agar ada regenerasi nantinya, karena mereka semua yang akan melanjutkan HMJ kedepannya,” jelas Yurham, Ketua HMJ DAKOM.
Sementara Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi, Muhammad Saleh yang turut hadir membuka kegiatan tersebut berpesan agar peserta meningkatkan kualitas dan prestasi. "Tingkatkan Kualitas diri, tingkatkan prestasi, InsyaAllah Anda akan di cari orang,” ungkap Muhammad Saleh saat memberi sambutan.
Reporter: Zulrahman
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari mulai 07 s/d 08 April 2018 yang dilaksanakan di lantai 3 gedung Lab STAIN Parepare. Adapun tema yang diangkat oleh panitia yaitu Sinergisitas Keluarga Besar Jurusan Dakwah dan Komunikasi dalam mewujudkan tertib Administrasi untuk organisasi ideal.
Kegiatan ini dilakukan agar adanya regenerasi pengurus HMJ Dakwah dan Komunikasi."Ini untuk pemerataan wawasan agar ada regenerasi nantinya, karena mereka semua yang akan melanjutkan HMJ kedepannya,” jelas Yurham, Ketua HMJ DAKOM.
Sementara Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi, Muhammad Saleh yang turut hadir membuka kegiatan tersebut berpesan agar peserta meningkatkan kualitas dan prestasi. "Tingkatkan Kualitas diri, tingkatkan prestasi, InsyaAllah Anda akan di cari orang,” ungkap Muhammad Saleh saat memberi sambutan.
Reporter: Zulrahman
STAIN Parepare Peringkat II Jumlah Pendaftar Jalur SPAN-PTKIN 2018
STAIN Parepare --- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare menerima penghargaan sebagai perguruan tinggi kategori Sekolah Tinggi dengan jumlah pendaftar terbanyak kedua (II) pada penerimaan mahasiswa baru jalur prestasi.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Muhammad Djunaidi Wakil Ketua I bidang Akademik dan Kelembagaan saat menghadiri FGD (Focus Group Discussion) pembahasan seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Bimtek Pendaftaran UM PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) di hotel Mercure Ancol, Jakarta (07/04).
Muhammad Djunaidi yang masih mengikuti kegiatan FGD tersebut mengungkapkan kesyukuran dan mengajak untuk tetap membangun lembaga dengan kebersamaan. “Kita semua civitas akademika patut bersyukur atas capaian ini, berkat kerja keras kita semua tanpa terkecuali. Mari kita semua bangun lembaga dengan kebersamaan karena tantangan ke depan semakin berat dengan adanya perubahan bentuk menjadi IAIN Parepare," ajak Muhammad Djunaidi saat diwawancarai via whatsapp.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Muhammad Djunaidi Wakil Ketua I bidang Akademik dan Kelembagaan saat menghadiri FGD (Focus Group Discussion) pembahasan seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Bimtek Pendaftaran UM PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) di hotel Mercure Ancol, Jakarta (07/04).
Muhammad Djunaidi yang masih mengikuti kegiatan FGD tersebut mengungkapkan kesyukuran dan mengajak untuk tetap membangun lembaga dengan kebersamaan. “Kita semua civitas akademika patut bersyukur atas capaian ini, berkat kerja keras kita semua tanpa terkecuali. Mari kita semua bangun lembaga dengan kebersamaan karena tantangan ke depan semakin berat dengan adanya perubahan bentuk menjadi IAIN Parepare," ajak Muhammad Djunaidi saat diwawancarai via whatsapp.
Friday, April 6, 2018
Tarbiyah’s Got Talent
STAIN Parepare--- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah dan Adab STAIN Parepare menggelar Tarbiyah’s got Talent yang akan berlangsung selama 06 s/d 11 Maret 2018. Kegiatan yang dibuka oleh Abu Bakar Djudda selaku wakil ketua III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, dihadiri oleh segenap mahasiswa jurusan Tarbiyah dan Adab serta para tamu undangan.
Ketua panitia Syukron Fajriansyah mengatakan peserta Tarbiyah’s got talent ini hanya dikhususkan untuk mahasiswa tarbiyah. Peserta pun bebas memilih berbagai lomba yang telah disiapkan oleh panitia seperti lomba dalam bidang olaraga maupun kesenian.
Sementara Fauziah Musra selaku ketua HMJ Tarbiyah dan Adab berharap agar mahasiswa jurusan Tarbiyah dan Adab dapat keluar dari zona nyaman serta meningkatkan kualitas pribadi. “Nah, ini kami dari HMJ Tarbiyah membuat wadah untuk teman-teman meningkatkan kualitas,” ungkap Fauzi saat member sambutan.
[caption id="attachment_7503" align="alignnone" width="300"] Foto Ketua HMJ Tarbiyah dan Adab, Fauziah Musra saat diwawancarai[/caption]
Hal tersebut sesuai dengan tema yang diangkat oleh panitia yaitu lampaui batasmu, tingkatkan kualitas dan eratkan solidaritas.
Ketua panitia Syukron Fajriansyah mengatakan peserta Tarbiyah’s got talent ini hanya dikhususkan untuk mahasiswa tarbiyah. Peserta pun bebas memilih berbagai lomba yang telah disiapkan oleh panitia seperti lomba dalam bidang olaraga maupun kesenian.
Sementara Fauziah Musra selaku ketua HMJ Tarbiyah dan Adab berharap agar mahasiswa jurusan Tarbiyah dan Adab dapat keluar dari zona nyaman serta meningkatkan kualitas pribadi. “Nah, ini kami dari HMJ Tarbiyah membuat wadah untuk teman-teman meningkatkan kualitas,” ungkap Fauzi saat member sambutan.
[caption id="attachment_7503" align="alignnone" width="300"] Foto Ketua HMJ Tarbiyah dan Adab, Fauziah Musra saat diwawancarai[/caption]
Hal tersebut sesuai dengan tema yang diangkat oleh panitia yaitu lampaui batasmu, tingkatkan kualitas dan eratkan solidaritas.
Racana Albadi’ STAIN Parepare: Rangkaikan Hari Jadi Racana dengan Kemah Pandega
STAIN Parepare--- Racana Albadi’ STAIN Parepare menggelar kemah pandega di aula STAIN Parepare (06/03). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh racana yang ada di PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) se- Sesulawesi Selatan.
Kemah pandega ini dirangkaikan dengan hari jadi racana yang sudah memasuki tahun ketujuh. Hal ini sesuai dengan pemilihan tema oleh panitia yaitu tingkatkan keutuhan dalam bingkai keceriaan sambut tujuh tahun racana.
Suharsono Ketua Dewan Racana Albadi’ STAIN Parepare mengatakan kemah ini dilaksanakan agar silaturahmi dapat terjalin antara satu sama lain. “Bagaimana kita sesama anggota pramuka bisa menjalin silaturahmi baik itu PTKIN dari Palopo, dari Bone atau Makassar,” ungkap Suharsono.
Dengan adanya kemah pandega ini, sesama anggota pramuka yang brasal dari berbagai PTKIN dapat saling mengenal dan berdiskusi tentang persiapan perkemahan wirakarya nasional yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan Mei di Riau. “Semoga dalam pertemuan kegiatan ini bisa bertukar pikiran tentang apa yang akan dibuat disana selama homestay," ungkap Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Abu Bakar Djudda saat memberi sambutan.
Kemah pandega ini dirangkaikan dengan hari jadi racana yang sudah memasuki tahun ketujuh. Hal ini sesuai dengan pemilihan tema oleh panitia yaitu tingkatkan keutuhan dalam bingkai keceriaan sambut tujuh tahun racana.
Suharsono Ketua Dewan Racana Albadi’ STAIN Parepare mengatakan kemah ini dilaksanakan agar silaturahmi dapat terjalin antara satu sama lain. “Bagaimana kita sesama anggota pramuka bisa menjalin silaturahmi baik itu PTKIN dari Palopo, dari Bone atau Makassar,” ungkap Suharsono.
Dengan adanya kemah pandega ini, sesama anggota pramuka yang brasal dari berbagai PTKIN dapat saling mengenal dan berdiskusi tentang persiapan perkemahan wirakarya nasional yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan Mei di Riau. “Semoga dalam pertemuan kegiatan ini bisa bertukar pikiran tentang apa yang akan dibuat disana selama homestay," ungkap Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Abu Bakar Djudda saat memberi sambutan.
Tuesday, April 3, 2018
Kembangkan Keilmuan Dosen, Prodi BKI Gelar FGD
STAIN Parepare--- Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling Islam (BKI) jurusan Dakwah dan Komunikasi menggelar Focus Grup Discussion (FGD) yang digelar di ruang seminar kantor jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Parepare (03/04).
[caption id="attachment_7487" align="alignnone" width="300"] Foto Pemateri, Nur Afiah, M.A[/caption]
FGD ini diikuti oleh segenap dosen dari berbagai program studi yang ada di jurusan Dakwah dan Komunikasi. Dengan mengangkat tema karir dan keluarga setiap peserta yang hadir diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau pandangan terhadap tema yang dibahas.
Muhammad Qadaruddin selaku ketua penanggung jawab Prodi BKI mengatakan kegiatan ini dilakukan guna menambah wawasan dan pengembangan keilmuan khususnya program studi bimbingan konseling Islam. “Dilaksanakan untuk peningkatan keilmuan dosen, outputnya adalah peningkatan keilmuan mahasiswa. Jadi, dosen-dosen yang ikut nanti bisa sharing dengan mahasiswa,” jelas Muhammad Qadaruddin usai kegiatan.
Kegiatan FGD ini dijadwalkan akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan dengan mengangkat tema-tema dari berbagai Prodi di jurusan Dakwah dan Komunikasi. “Kegiatan-kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin, keakraban juga bisa muncul dan setiap bulan kita sharing bersama,” ungkap Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi yang turut menghadiri FGD tersebut.
[caption id="attachment_7488" align="alignnone" width="300"] Dr. Muhammad Saleh, M. Ag, Ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Parepare[/caption]
Hasil dari Focus Grup Discussion ini nantinya akan dibawa oleh dosen ke ruang kelas terkait isu-isu tentang keilmuan yang akan dibagikan (share) kepada para mahasiswa.
[caption id="attachment_7487" align="alignnone" width="300"] Foto Pemateri, Nur Afiah, M.A[/caption]
FGD ini diikuti oleh segenap dosen dari berbagai program studi yang ada di jurusan Dakwah dan Komunikasi. Dengan mengangkat tema karir dan keluarga setiap peserta yang hadir diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau pandangan terhadap tema yang dibahas.
Muhammad Qadaruddin selaku ketua penanggung jawab Prodi BKI mengatakan kegiatan ini dilakukan guna menambah wawasan dan pengembangan keilmuan khususnya program studi bimbingan konseling Islam. “Dilaksanakan untuk peningkatan keilmuan dosen, outputnya adalah peningkatan keilmuan mahasiswa. Jadi, dosen-dosen yang ikut nanti bisa sharing dengan mahasiswa,” jelas Muhammad Qadaruddin usai kegiatan.
Kegiatan FGD ini dijadwalkan akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan dengan mengangkat tema-tema dari berbagai Prodi di jurusan Dakwah dan Komunikasi. “Kegiatan-kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin, keakraban juga bisa muncul dan setiap bulan kita sharing bersama,” ungkap Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi yang turut menghadiri FGD tersebut.
[caption id="attachment_7488" align="alignnone" width="300"] Dr. Muhammad Saleh, M. Ag, Ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Parepare[/caption]
Hasil dari Focus Grup Discussion ini nantinya akan dibawa oleh dosen ke ruang kelas terkait isu-isu tentang keilmuan yang akan dibagikan (share) kepada para mahasiswa.
Subscribe to:
Posts (Atom)